Bulan Takbir
Bulan syawal disebut bulan takbair karena seluruh umat Islam di seluruh dunia mengumandangkan takbir untuk menyambut datangnya bulan Syawal. Secara serentak seluruh umat muslim mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil sebagai bentuk mengagungkan Allah dan bersyukur kepadaNya di hari kemenangan karena telah melakukan perjuangan berat melaksanakan shaum di bulan Ramadhan.
Bulan Kembali ke Fitrah
Syawal adalah bulan kembalinya umat Islam kepada fitrahnya, diampuni semua dosanya, setelah melakukan ibadah shaum Ramadhan sebulan penuh dan zakat fithrah. Kedatangan Syawal membawa kemenangan bagi mereka yang berhasil menjalani ibadah shaum sepanjang Ramadan. Ia merupakan lambang kemenangan umat Islam hasil dari “peperangan” menentang musuh dalam jiwa yang terbesar, yaitu hawa nafsu.
Bulan Silaturahmi
Dibandingkan bulan-bulan lainnya, pada bulan inilah umat Islam sangat banyak melakukan amaliah silaturahmi, mulai mudik ke kampung halaman, sa-ling bermaafan dengan teman atau tetangga, baik melalui kirim SMS, telepon, dan sebagainya. Sungguh Syawal menjadi bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan Allah karena umat Islam menguatkan tali silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah.
Bulan Ceria
Syawal adalah bulan penuh ceria. Di Indonesia bahkan identik dengan hal yang serba baru–baju baru, sepatu baru, perabot rumah tangga baru, dan lain-lain. Orang-orang bersuka cita, bersalaman, berpelukan, tangis bahagia, mengucap syukur terhadap Dzat yang agung, meminta maaf, memaafkan yang bersalah. Keceriaan dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, laki-laki perempuan, tua muda, miskin kaya.
Tegur sapa dan doa selalu terucap tatkala bertemu de-ngan keluarga, teman, tetangga mereka. Begitu ba-nyak cinta kasih saling diberikan antar seluruh umat manusia. Pintu saling memaafkan terbuka lebar tersebar di seluruh penjuru bumi, nuansa peleburan dosa, nuansa pencarian makna hidup yang sesungguhnya dapat dirasakan pada saat itu.
Puasa Satu Tahun
Di bulan syawal ini pun sebagian muslim melakukan amaliah shaum sunnah selama enam hari sebagaimana yang ditentukan Rasulullah Saw sebagai kelanjutan shaum di bulan Ramadhan. Sabda Rasulullah SAW;
“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh.” (HR. Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ibnu Majah)
Bulan Peningkatan
Yang paling utama di bulan syawal ini adalah peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah di luar bulan Ramadhan.
Syawal sendiri, secara harfiyah, artinya “peningkatan”, yakni peningkatan ibadah sebagai hasil training selama bulan Ramadhan. Umat Islam diharapkan mampu meningkatkan amal kebaikannya pada bulan ini, bukannya malah menurun atau kembali ke “watak” semula yang jauh dari Islam. Na’udzubillah.
Bulan Pembuktian Takwa
Juga tidak kalah utamanya, setelah Ramadhan berlalu, pada bulan Syawal-lah “pembuktian” berhasil atau tidaknya ibadah Ramadhan, utamanya puasa, yang bertujuan meraih derajat takwa.
Jika tujuan itu tercapai, sudah tentu seorang Muslim menjadi lebih baik kehidupannya, lebih saleh perbuatannya, lebih dermawan, lebih bermanfaat bagi sesama, lebih khusyu’ ibadahnya. Paling tidak, semangat beribadah dan dakwah tidak menurun se-telah Ramadhan.
Bulan yang Baik untuk Menikah
Menurut Imam An-Nawawi, hadits berisi anjuran menikah pada bulan Syawal menerangkan bahwa Siti Aisyah menegaskan: “Rasulullah SAW menikahi saya pada Bulan Syawal, berkumpul (membina rumah tangga) dengan saya pada Bulan Syawal, maka siapakah dari isteri beliau yang lebih beruntung daripada saya?”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar